Palangka Raya, Suarapewarna.com — Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Swiss-Bellhotel Danum Palangka Raya menegaskan pentingnya sinergi antar sektor dalam mewujudkan target pembangunan kesehatan di provinsi ini. Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Dalam rapat yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan ini, Suyuti mengungkapkan bahwa dari semua bidang yang ada, enam di antaranya berkaitan dengan pendidikan dan sejenisnya. “Kita masih berupaya menutupi kekurangan dokter spesialis di rumah sakit. Untuk itu, beberapa dokter telah memutuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka di luar Indonesia guna memenuhi kebutuhan spesialisasi yang belum tersedia di Indonesia,” ujarnya.
Selain upaya tersebut, peningkatan kapasitas perawat juga menjadi fokus penting. Perawat-perawat di Kalimantan Tengah diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan guna meningkatkan kemampuan mereka, terutama dalam intervensi medis seperti tindakan pencegahan jatuh. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah provinsi.
Lebih lanjut, Suyuti menjelaskan upaya pemerintah dalam memberikan akses internet melalui kartu SIM luar negeri. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan saat mengakses layanan kesehatan. “Saat ini, hampir semua dari 2,7 juta penduduk telah terdaftar di sistem layanan kesehatan, dan kami berharap tahun depan jumlah ini bisa bertambah hingga mencapai angka 670.000,” tambahnya.
Dalam aspek pembiayaan, Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah juga memastikan tidak ada masyarakat yang terhalang oleh biaya dalam mengakses layanan kesehatan. “Kelas 3 BPJS disediakan secara gratis di rumah sakit. Namun, untuk kasus-kasus tertentu di kabupaten, masyarakat mungkin masih perlu membayar,” jelas Suyuti.
Ke depan, pemerintah berencana untuk merujuk pasien ke Jakarta apabila masalah kesehatan yang dihadapi tidak dapat ditangani di tingkat provinsi, termasuk untuk operasi jantung terbesar di Indonesia. "Namun, secara spesifik kami belum mengetahui detail rencana tersebut," pungkasnya.
Rakerkesda ini menjadi momentum penting bagi Kalimantan Tengah untuk memperkuat sinergi dan memastikan seluruh masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.[Hery/Red]