Ads

Harapan Agustiar Sabran untuk Generasi Muda di Musyawarah Wilayah II Tariu Borneo Bangkule Rajakng Tahun 2024


Palangka Raya, Suarapewarna.com - Musyawarah Wilayah II Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Kalimantan Tengah tahun 2024 yang mengusung tema "Hapumpung Palampang Tarung Muswil II TBBR Se-Kalteng" dan subtema "Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Palsafah Huma Betang Kita Gaungkan Perjanjian Tumbang Anoi 1894" berlangsung meriah. Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Dayak untuk memperkuat persatuan dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal di tengah perkembangan zaman.

Acara yang dihadiri Panglima Jilah atau Pangalangok Jilah, menjadi ajang penyatuan semangat kebersamaan dan tekad untuk membawa masyarakat Dayak lebih maju di tingkat nasional. Dalam sambutannya, Jilah mengajak seluruh peserta untuk tidak merasa rendah diri dan terus memperjuangkan nilai-nilai budaya Dayak.

"Saya yakin, anak-anak kita di Kalimantan mampu bersaing di tingkat nasional. Kita memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi orang-orang hebat di Indonesia. Jangan pernah merasa kecil. Budaya dan adat kita adalah kekayaan yang harus kita banggakan, seperti yang dilakukan negara-negara besar seperti Cina dan Jepang. Mereka tetap menjaga budaya mereka di manapun mereka berada," tegasnya.

Lebih lanjut, Panglima Jilah juga menekankan pentingnya menjaga persatuan untuk memajukan masyarakat Dayak. "Mari kita rapatkan barisan, hilangkan rasa iri, dan fokus membangun ekonomi serta budaya kita. Jika kita bersatu, kita bisa memajukan Kalimantan, terutama di Ibu Kota Nusantara yang sebentar lagi akan menjadi pusat perhatian dunia," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam melestarikan adat dan budaya di kalangan generasi muda. Menurutnya, modernisasi telah membuat banyak generasi muda mulai melupakan jati diri budaya mereka. "Adat istiadat harus kita jaga dan lestarikan, jangan sampai hilang ditelan arus perkembangan zaman. Musyawarah kali ini harus melahirkan pemimpin yang mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak," tegasnya.

Agustiar juga menekankan pentingnya pemimpin TBBR memiliki tanggung jawab besar untuk memajukan organisasi ini serta berkontribusi bagi pembangunan daerah. "Pemimpin TBBR harus berani membawa perubahan positif, khususnya di Kalimantan Tengah. Infrastruktur yang baik menjadi kunci kemajuan, dan pelatihan keterampilan kerja harus merata hingga ke desa-desa, agar masyarakat pedesaan juga memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang," jelasnya.

Dengan semangat yang dibawa dalam Muswil II ini, diharapkan masyarakat Dayak terus menjaga persatuan dan berperan aktif dalam memajukan daerah, sekaligus menjadi contoh bagi generasi muda untuk terus melestarikan warisan budaya dan adat Dayak.[Hry/Red]

Posting Komentar

0 Komentar
Bijaklah berkomentar, berikan kritik dan pesan yang baik.
close
Banner iklan disini