Palangka Raya, Suarapewarna.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Ketua TP PKK Prov. Kalteng Ivo Sugianto Sabran melaksanakan Pembukaan Sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak Dini (PUA) di SMAN 1 Palangka Raya, (30/05/2023).
Pernikahan dini bukan menjadi hal yang asing lagi di telinga masyarakat sekarang ini. Bahkan di beberapa daerah, kasus pernikahan dini sudah menjadi hal yang lumrah.
Faktor – faktor yang menjadi penyebab pernikahan dini bisa terjadi karena
rendahnya ekonomi keluarga, kurangnya iman, budaya, maupun keinginan dari orang
tua remaja itu sendiri. Namun, faktor yang paling mempengaruhi adalah pergaulan
bebas yang pada akhirnya menimbulkan kehamilan di luar nikah. Jadi mau tidak
mau proses akhir yang ditempuh yaitu melalui pernikahan.
Ketua TP PKK Prov. Kalteng Ivo
Sugianto Sabran mengatakan masa depan bangsa Indonesia akan sangat
bergantung pada anak-anak muda sebagai generasi penerus bangsa, terutama untuk
mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045.
“Untuk menyikapi hal tersebut, Gubernur
Kalimantan Tengah telah mengeluarkan edaran mengenai Pendewasaan Usia
Perkawinan (PUP) dimana perkawinan yang ideal dilakukan oleh seorang laki-laki
dengan usia minimal 25 tahun dan usia minimal wanita 21 tahun, dengan harapan
pada usia tersebut seseorang telah siap baik secara fisik maupun psikologis,”
ucapnya.
Di era global seperti ini, pergaulan
bebas masih marak terjadi, sehingga banyak remaja yang memilih mengakhiri
sekolahnya untuk menikah. Perlu diketahui bahwasannya dalam kasus seperti ini,
Indonesia menjadi negara yang paling tinggi jumlahnya.
Dampak yang ditimbulkan dari kasus ini,
dapat mempersulit perkembangan pada usia remaja. Maka dari itu, salah satu
upaya untuk menurunkan tingginya angka pernikahan dini di usia remaja yaitu
dengan melakukan edukasi. Edukasi merupakan salah satu hal yang penting. Karena
dengan edukasi, mampu memberikan pengetahuan, pengertian, serta pemahaman mengenai
dampak serta bahayanya pernikahan di usia remaja.
“Dalam rangka mewujudkan hal tersebut,
sangat diharapkan peran aktif dari pihak sekolah maupun guru-guru dalam
menciptakan lingkungan yang positif, nyaman, mampu menumbuhkan dan
mengembangkan potensi-potensi pada para siswa agar dapat lebih terfokus dan
terarah pada hal-hal yang baik dan berprestasi sehingga dapat terhindar dari
perkawinan usia anak,” tegas Ivo Sugianto.
Ivo juga mengingatkan untuk membangun
diri agar menjadi lebih baik dimulai dari diri sendiri agar tidak melakukan
perkawinan usia Anak (PUA) sehingga resiko-resiko yang dikhawatirkan dapat
dihindari.
“Ingatlah bahwa membangun diri menjadi
lebih baik harus dimulai dari diri kita sendiri. Membangun diri bukan untuk
orang lain, namun untuk diri kita sendiri sebagai bekal kita kelak dalam
menghadapi masa depan yang semakin maju dan berkembang salah satu yang dapat
dilakukan adalah dengan tidak melakukan perkawinan di usia anak,” pungkas ivo.
Di
kesempatan yang sama Drs. H. Arbusin selaku kepsek SMAN1 Palangka Raya saat
diwawancarai awak media mengatakan, bahwa pihaknya siap menjadi tempat kegiatan
sosialisasi Pencegahan Perkawinan Usia Anak Dini karna ini dinilai sangat diperlukan
bagi siswa-siswinya.
“Yang
jelas SMA Negeri 1 Palangka Raya siap menjadi tempat kegiatan sosialisasi
pencegahan Pencegahan Perkawinan Usia Anak Dini” kata Arbusin.
Lanjutnya, “Perlu kita
sampaikan untuk melengkapinya dengan baik, positif bahwa kegiatan ini sangat
diperlukan oleh anak-anak kita yang usianya antara 16 dan 17 jadi antara 16 menginjak
usia 17 keatas mudah-mudahan mereka memahami mengerti arti pentingnya masa
berbeda di bawah usia. jumlah siswa yang mengikuti di wakili 60siswa nanti
bergiliran,” Jelas Arbusin.
Drs. H. Arbusin juga menjelaskan pentingnya seorang anak itu untuk mempersiapkan dirinya apalagi menjadi orang yang memang siap untuk berumah tangga dan meningkatkan kualitas dirinya sehingga anak-anak Indonesia ini mencapai tahun 2045 Indonesia emas.
Kegiatan ini di hadiri juga oleh Kepala
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3APPKB) Prov. Kalteng Linae Victoria Aden, siswa-siswi
SMA N 1 Palangka Raya, Perwakilan BKKBN Prov. Kalteng Jeanny Yola
Winokan dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Prov. Kalteng Herson B. Aden
serta beberapa awak media. (HSP/Red)