Palangka Raya, Suarapewarna.com - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), secara resmi membuka Pameran Inovasi Penurunan Stunting se-Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2024. Acara ini digelar di Aula Jayang Tingang (AJT), Kantor Gubernur Kalteng, dan ditandai dengan penguntingan pita oleh Ketua TP-PKK Provinsi Kalteng, Ivo Sugianto Sabran. Selasa (21/05/2024)
"Kita berharap pencegahan stunting di kabupaten/kota bisa optimal dan angka stunting di Kalteng bisa turun," tutur Ivo Sugianto Sabran dalam sambutannya saat menggunting pita pembukaan.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur H. Edy Pratowo menyampaikan bahwa isu stunting masih menjadi perhatian serius di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Kalteng. Stunting merupakan ancaman utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Edy Pratowo menekankan bahwa pengembangan SDM adalah salah satu fokus utama Gubernur Kalteng. Dalam berbagai kesempatan, Gubernur selalu menekankan pentingnya mempersiapkan dan mewujudkan SDM Kalteng yang berkarakter unggul, andal, dan berdaya saing. Ini merupakan faktor kunci untuk kemajuan pembangunan daerah, sesuai dengan Visi-Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, khususnya misi ke-4, yaitu mempercepat pembangunan SDM yang cerdas, sehat, dan berdaya saing.
“Bapak Gubernur juga kerap kali menegaskan bahwa upaya percepatan penurunan stunting harus menjadi salah satu prioritas, sehingga anak-anak kita nantinya terbebas dari ancaman stunting dan mampu tumbuh sebagai generasi yang berkualitas unggul,” tutur Edy Pratowo.
Sebagai bentuk dukungan dan komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam penurunan stunting, Gubernur Kalimantan Tengah telah mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 188.44/106/2023 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Tengah. Edy Pratowo menekankan bahwa percepatan penurunan stunting sudah menunjukkan progres yang baik, dengan angka prevalensi stunting di Provinsi Kalteng tahun 2023 sebesar 23,5 persen, turun 3,4 persen dibanding tahun 2022.
Pada kesempatan tersebut, Edy Pratowo meminta kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mendukung pelaksanaan kegiatan 10 Pasti Intervensi Serentak pencegahan stunting. Beberapa poin penting dalam intervensi ini antara lain:
- Memastikan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita di wilayah kerja.
- Memastikan seluruh calon pengantin mendapatkan pendampingan serta kehadiran ibu hamil dan balita ke Posyandu.
- Memastikan ketersediaan alat antropometri standar di seluruh Posyandu.
- Memastikan seluruh kader Posyandu memiliki keterampilan dalam pengukuran antropometri standar serta penyuluhan untuk ibu hamil dan balita.
- Memastikan pengukuran menggunakan alat antropometri standar.
- Memastikan intervensi pada ibu hamil dan balita yang bermasalah gizi.
- Memastikan seluruh ibu hamil dan balita diberikan edukasi di Posyandu.
- Memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran serta intervensi ke dalam sistem informasi e-PPGM pada hari yang sama.
- Memastikan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan intervensi serentak.
- Memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan.
Acara pembukaan Pameran Inovasi Penurunan Stunting ini turut dihadiri oleh Sekretaris Utama BKKBN RI Tavip Agus Rayanto, Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng H. Nuryakin, Ketua I TP-PKK Kalteng Bidang Pembina Karakter Keluarga Nunu Andriani Edy Pratowo, serta para kepala perangkat daerah dan instansi vertikal, Satgas Stunting Provinsi Kalteng, Ketua TP-PKK dan seluruh jajaran TPPS Kabupaten/Kota se-Kalteng.
Dengan semangat kolaboratif dan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan upaya penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Tengah dapat terus menunjukkan hasil yang signifikan demi tercapainya generasi yang sehat dan berkualitas.[Hery/Red]